Saraf Terjepit, Begini Cara Menanganinya


Hampir sebagian dari kita tentunya pernah merasakan sakit atau nyeri di bagian tubuh belakang seperti punggung, pinggang, ataupun leher. Tapi tidak sedikit pula dari kita yang menganggap hal ini sebagai keluhan biasa. Padahal keluhan-keluhan seperti ini bisa jadi merupakan gejala atau pertanda awal kondisi HNP atau Hernia Nucleus Pulposus. HNP sendiri memiliki istilah awam yang lebih populer dengan nama saraf terjepit.
HNP atau saraf terjepit dapat terjadi bila bantalan lunak yang ada di sela-sela ruas tulang belakang menderita tekanan. Tekanan yang dialami bantalan lunak ini kemudian menimbulkan suatu tonjolan (herniasi) yang bisa menyebabkan penyempitan hingga urat-urat saraf terjepit pada tulang belakang. Kondisi saraf terjepit bisa dialami oleh semua ruas pada tulang belakang, dari area tulang leher sampai tulang ekor (thorakal, cervical, sacrum atau lumbal). Mengatasi saraf terjepit sendiri bukan perkara yang mudah. Meski pada skala ringan penderita hanya disarankan untuk melakukan beberapa latihan ringan, namun pada skala yang lebih serius, langkah operasi menjadi satu solusi yang harus dilakukan.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang saraf terjepit berikut cara mengatasi saraf terjepit, ada baiknya kita ketahui penyebab terjadinya saraf terjepit. Di usia muda, biasanya saraf terjepit dipicu oleh aktivitas sehari-hari misalnya:
  1. Banyak duduk dengan posisi statis
  2. Berdiri statis dalam jangka waktu yang lama
  3. Kebiasaan membawa beban yang berat di masa pertumbuhan
  4. Salah gerak atau kurang berolahraga
Sedangkan untuk gejala saraf terjepit sendiri, sebenarnya bermacam-macam tergantung lokasi dimana ini terjadi. Sebagai contoh:
  1. Apabila terjadi di area leher (cervical), biasanya diawali dengan munculnya rasa pegal atau nyeri di bagian belakang tulang leher. Rasa nyeri ini kemudian menjalar ke bagian lengan bawah atau atas disertai dengan kesemutan atau kebas pada bagian jari-jari tangan. Nyeri atau pegal ini bisa bertambah ketika mengejan atau batuk
  2. Apabila terjadi di bagian punggung bawah (area lumbal) maka biasanya muncul rasa nyeri di bagian pinggang yang kemudian menjalar dari arah punggung bawah menuju tungkai bawah atau tungkai atas, bahkan sampai ke jari kaki (dengan disertai kesemutan)
  3. HNP tingkat serius biasanya ditandai dengan kondisi kelumpuhan pada anggota gerak, diawali dengan kelemahan atau ketidakmampuan mengenggam maupun mengangkat lengan

Mendeteksi saraf terjepit

Apabila kita sudah mulai merasakan nyeri-nyeri yang berkelanjutan, ada baiknya kita waspada akan dugaan terjadinya saraf terjepit sebelum melakukan langkah-langkah pengobatan dengan cara mengatasi saraf terjepit. Bentuk kewaspadaan ini bisa dilakukan melalui pendeteksian / diagnosa berikut:
  1. Pemeriksaan status hantaran listrik oleh serabut saraf menggunakan Electromyography (EMG). Jenis pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendeteksi seberapa berat kondisi gangguan yang anda alami.
  2. Pemeriksaan MRI atau Magnetic Resonance Imaging. Pemeriksaan melalui MRI merupakan satu bentuk pemeriksaan yang paling akurat sebab metode ini bisa mengamati dengan jelas bagian ruas saraf di dalam tubuh yang bermasalah, sehingga bisa diketahui langsung apakah ada saraf tubuh yang terjepit

Cara mengatasi saraf terjepit

Sebagaimana diungkapkan di awal bahwa cara mengatasi saraf terjepit tidak selalu sama metodenya, tergantung pada kondisi atau tingkatan sakitnya. Penderita saraf terjepit bisa saja diberikan fisioterapi, obat-obatan, atau bahkan langkah operasi.

Saraf terjepit tingkat ringan

Penderita saraf terjepit pada kondisi ini biasanya hanya disarankan agar melakukan olahraga ringan (low impact) guna memperkuat ruas-ruas pada tulang belakangnya, satu contoh latihan yang dianjurkan misalnya berenang.

Saraf terjepit tingkat sedang

Bagi pasien atau penderita yang baru kali ini terkena saraf terjepit serta kondisinya belum sampai merusak saraf, biasanya dokter akan meresepkan obat penghilang rasa nyeri dan merekomendasikan latihan fisoterapi selama kurang lebih tiga bulan.

Saraf terjepit tingkat berat

Kondisi ini biasanya ditandai dengan keluhan nyeri yang tak kunjung reda bahkan bertambah berat. Untuk mengatasinya, langkah operasi biasanya diambil apabila pengobatan konservatif (pemberian obat dan metode fisioterapi) tidak banyak membantu, atau bilamana saraf terjepit sudah mengakibatkan rasa baal tetap atau kelumpuhan motorik.

Pencegahan saraf terjepit

Hindari semenjak sekarang selagi masih dalam kondisi sehat, ada baiknya kita mengetahui cara mencegah saraf sebelum terjadi. Berikut adalah beberapa hal untuk kita lakukan sebagai bentuk antisipasi atas terjadinya saraf terjepit:
  1. Biasakan agar tidak berdiri atau duduk dalam posisi yang statis dalam jangka waktu diatas dua jam. Apabila anda bekerja dalam kantor (yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk duduk), lakukan istirahat tiap 2 jam sekali, semisal dengan berjalan-jalan sesaat atau ubah posisi duduk anda secara berkala.
  2. Perbanyak konsumsi air putih. Hal ini karena bantalan ruas tulang belakang kita sebagian besar berbahan dasar cairan. Usahakan setidaknya minum 8 gelas air sehari.
  3. Lakukan olahraga secara rutin untuk memperkuat otot bagian punggung belakang, semisal dengan berenang atau latihan body combat.
Memahami macam macam penyakit saraf dan obatnya beserta cara mengatasi saraf terjepit, akan membuat kita lebih waspada akan kondisi ini. Dengan demikian, kegiatan sehari-hari yang sebagian besar menuntut posisi monoton dan mampu memunculkan risiko saraf terjepit bisa disiasati. Semoga artikel cara mengatasi saraf terjepit ini bisa bermanfaat bagi anda untuk mengatasi saraf terjepit.


Salam sehat.....
loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Saraf Terjepit, Begini Cara Menanganinya"

Posting Komentar